Gila adalah
sebuah keadaan ketika kewarasan terkurung oleh dinding tebalnya pikiran negative.
Perasaan negative itu bisa timbul dari peristiwa peristiwa masa lalu yang tidak
bisa diulangi lagi, tetapi sudah terlanjur terjadi diluar perkiraan sebelumnya.
Efek yang ditimbulkan oleh sebuah peristiwa traumatis yang menghantam dinding
dinding jiwa. Rasa kecewa yang berlebihan mendatangkan badai gelap yang
dahsyat, bergelombang datangnya menghantam pikiran antara sedih, marah,
menyesalkan, dan teraniaya. Hari hari penuh semangat, optimism dan rasa
bersyukur seolah tenggelam didalam lautan pikiran muram dan pesimistis dengan
durasi yang sangat panjang.
Kambing hitam
pertama yang paling bertanggung jawab atas terjadinya hari hari buruk itu
adalah manusia lain yang berpredikat penghianat. Mereka kaum penipu, suka
ingkar janji dan berlagak bodoh ketika dikonfirmasi. Mereka bertindak anarkis
dengan mengatasnamakan hak, berbuat curang tanpa mempertimbangkan kerugian perasaan
bagi orang lain yang jadi korban. Perih dan sakit hati karena sadar telah
menjadi korban penipuan ataupun janji janji yang dingkari dan diakui secara
lugas. Ibarat kata orang sakit yang percaya pada obat penyembuh yang ternyata
adalah racun. Seseorang telah dengan sadar berbuat tidak benar dari kesepakatan
batin, atau niat awal yang menjadi tonggak perjalanan mengikuti hati. Sesuatu yang
sangat rahasia sifatnya. Ingkar janji hanya salah satu strategi yang digunakan
dalam menjalankan aksi penghianatan, tetapi senjata yang paling mematikan bagi
penghianat adalah rasa percaya dari korbannya. Si korban percaya benar bahwa si
penghianat adalah orang yang tepat untuk menitipkan hati agar tidak tersakiti,
tetapi kemudian oleh si penghianat si hati di cacah sehingga robek compang
camping. Amanah yang dititipkan disalahgunakan justru untuk menyakiti dengan
perbuatan yang sama oleh orang lain sebelumnya. Mereka tahu persis dimana letak
luka lama yang belum mengering untuk membuat luka baru diatasnya. Empuk dan
gampang untuk masuknya embrio iblis ke alam pikiran.
Siksaan batin
yang seolah tidak ada henti hentinya menyebabkan kelelahan yang membosankan. Seluruh
pikiran isinya hanya hal hal negative yang selalu mendatangkan dampak buruk
bagi nuansa perasaan. Menahan rasa sakit terlalu lama juga sangat melelahkan
dengan kondisi tidak ada opsi menyerah. Tidak bisa menyerah karena inti dari
semua kejadian masa silam terjalani dari hari ke hari dengan terpaksa. Ketidak nyamanan
dan perubahan perubahan pola emosi menjadikan hilangnya karakter positif yang
selama ini dimiliki. Muram tanpa semangat tetapi harus dijalani karena itulah
hidup. Maka pilihan menyerah satu satunya
adalah bunuh diri. Matahari dalam batin seolah padam. Dunia menjadi
lengang pucat pasi, selayak memandang kursi goyang yang tidak bergoyang atau
menatap pada pendulum jam tua yang tidak bergerak dan kipas angin listrik yang
tidak berputar. Beku, seolah tidak ada detak kehidupan yang mencerahkan. Kebanggaan
pada diri dan pencapaian lainya telah runtuh oleh badai, berganti kecewa dan
penyesalan yang datang bertubi tubi. Negative, identik dengan kondisi raganya
saja yang masih hidup, tanpa nyala semangat jiwa. Zombie.
Jiwa yang sakit
orang menyebutnya gila, tidak waras dan keluar dari jalur logika. Dan orang
yang mengidap sakit jiwa gila banyak dikucilkan, diabaikan dan tidak dianggap
sebagai manusia. Mereka dibiarkan hidup di dunia khayali mereka sendiri yang
muram dan tidak ada cahaya, menjadi raga raga terlantar yang seolah sendirian
menghadapi rasa sakit di jiwanya. Padahal seandainya ada seorang teman dengan
ketulusan hati yang datang akan merubah warna hari dengan seketika, menjadikan
hidup berjalan selayaknya normal biasa. Dan bedebah yang menyebabkan orang
sampai sesakit itu hidup berjaya tanpa rasa bersalah entah dimana. Soal kesehatan
jiwa orang lain bukan dianggap sebagai tanggung jawabnya lagi. Idealnya, si
pemberi sakitlah orang yang paling bertanggung jawab untuk menyebuhkannya. Datang
sebagai seorang teman dengan penuh ketulusan dan menyaksikan korbanya menjalani
hari harinya yang menyiksa. Bagi si korban, rasa sakit yang ditanggungkanpun
sudah dicoba diobatkan dengan berbagai cara. Memelihara pikiran tetap positif
bukan hal yang gampang ketika trauma masa lalu seolah menjadi tema hidup sehari
hari sekarang. Sedih dan murung yang berlebih dapat menyebabkan sesorang kehilangan
raga, lupa bahwa badan juga perlu dirawat secara sehat dengan makan dan tidur. Ganggong
namanya, dan itu adalah tahap paling awal menuju sakit gila. Sebuah titik
kulminasi dari kekecewaan yang menghancurkan pikiran dimana lama lama si sakit
merasa tidak punya tanggung jawab apa apa lagi terhadap apapun di dunia ini.
Kasihan mereka,
orang orang yang sakit jiwa atau gila. Menghadapi perang bisunya yang maha dahsyat sendirian hingga terjajar
kalah oleh kenyataan. Ditinggalkan peradaban dan hidup dalam kesendirian yang
hakiki. Batinnya bergemuruh badai dahsyat kekecewaan. Semoga sang pencipta
mengampuni segala dosanya dan mengirim malaikatNya untuk menyembuhkan sakitnya.
Aamiin.
CMB Guesthouse
200724
1 comment:
Mantap kak blog nya...
Jangan lupa berkunjung ya.
Gambar Toko Bunga
Post a Comment