Sunday, November 13, 2005

Back Azimuth



(Catatan perjalanan menyusuri jejak keberangkatan)

0246hrs/65km
Dilangit penuh bintang, aku sendirian sepanjang jalan. Tak ada masalalu juga masadepan. Betapa sempurnanya hidup dalam angan angan. Menembus embun membelah gelap aku melaju, menuju tempatku memeluk angkasa; rumah jiwaku yang menenteramkan. Dingin menyapa tulang dan duka meraba hati. Kutinggalkan kenangan hampa tenggelam dalam pekat malam.

0520hrs/212km
Fajar tiba di Cepiring. Kajaiban pagi kunikmati dihamparan jagung muda sawah tepi jembatan kecil. Matahari malu malu dikepungan gunung slamet, merbabu, merapi dan sindoro, dikawal oleh kabut yang menyelimuti bukit bukit sepanjang pemandangan. There is no appropriate word to express how beautiful it is, or because you live inside of me and make it so perfectly adorable, dragon’s soul mate?

0635hrs/271km
Soto ayam dan teh manis Pekalongan sedikit mengendurkan syaraf yang mulai menegang kencang. Hari baru telah mulai, kehidupan terang benderang telah berjalan. Kerumunan orang menempatkan diriku dipojokan warung, ditepi jalan tempat lalulalang riuh menarik Jakarta ke hadapan.

0949hrs/374
Bengkel motor resmi Brebes kuketuk. Steering sepeda motorku mendekati gerakan pantat Inul pada kecepatan 90km/h. Tolong di diperbaiki, nanti pasti saya bayar. Tidak ada yang salah, coba stel velg racingnya nanti kalau di Jakarta. Asal jalan pelan pelan, dan jangan rem mendadak. Pfuuiiih…apa guna bengkel kalau hanya bisa mengkotbah? Apa guna ketrampilan mekanik kalau tidak bisa menemukan solusi permasalahan berdasarkan dari apa yang dipelajari dan digeluti? Dimana orang orang ini menempatkan profesionalisme ketika pelayanan dibutuhkan? Pelayanan yang tidak gratis pula! Apa makna “AUTHORIZED BLABLABLA BLABLABLA SERVICE STATION” dan adakah kriteria yang menentukan sertifikasi dari label nama keren itu?? Jawabanya membias dalam kekesalan yang kupendam jadi peneman sepanjang jalan, dibawah terik matahari yang membakar seluruh isi bumi!

1244hrs/434km
Otak jadi touchy tiba tiba. Something sad, knocking on my head. Lihat satu keluarga kembali dari mudik dengan motor. Membayangkan betapa letihnya para penumpang motor bebek itu, wanita sebagai si ibu dan bocah kuyu sebagai anak, dan pengemdinya lelaki sebagai bapak, dan barang bawaan dijok belakang yang disambung bambu penyangga, boneka Dora the explorer menempel diantara luggage. Diseberang kantor polsek Susukan Cirebon, dibawah miskin rindang pohon lamtoro aku terlentang dikurung langit gilang gemilang. Bersama letih, bersama kenang kenangan yang datang dan pergi, bersama bangkai kucing yang tertabrak dan mengeras ditepi jalan. Bersama the dragon’s soul mate yang menemani percakapan sepanjang jalan, memenuhi ruangan hati.

1447hrs/491km
Sore akan segera tiba, panas masih juga meraja. Di Indramayu kunikmati kelapa muda yang tak manis tanpa es, dan rokok berbatang batang melewati kerongkongan. Kesedihan merajai hati. Anak dekil sepuluhan tahunan mengikut bapaknya berjualan siomay pikul, sepanjang jalan dibawah terik matahari tepi pantai yang mencipta hawa bagai oven terbuka. Anak anak, selalu menjadi gedibal (korban yang diperbudak) tak perlu dari kerasnya hukum material; kemiskinan. Betapa malang! Selembar uang yang kuberikan kepada anak itu tak juga menepis penderitaan bathinku karena simpati. Selamanya charity tak bisa menjawab satu persoalan secara komprehensif memang. Dengan permaisuri sang naga kubagi sedihku, kubiarkan hatiku luluh lantak ditikam pemandangan dan perasaanku…langakahku melambat menuju angkasa yang kutuju…


1752/648km
Curtain of the sky descended few minutes ago. The busy town of Karawang has welcomed me along with the bumpy road all the way down to the town where I wish I never pass it for my entire life. I lost in this stupid, messy, ignorant town. Drowned by anger and millions of bad memories I lost my destination path to go thru. I am looking for a fight with an army looking man who drives his motorcycle like an intoxicated insane human being. I hate this town and everyone lived in it!!

1928hrs/670km
Kulonuwun…. my heavens home sweet home! Finally! And my middle aged “fat mermaid” hostess addresses me with four pieces of cake and a glass of almost clear colored hot tea. I am home, my dragon’s soul mate, to the place we built with thoughts, dreams and hopes, colored with passion and longing touch, up high beyond the ground of reality where I sense like I deserve for happiness of my deepest heart. I can feel your kiss thru the breeze eased my entire weary mind, and take me to the deep sleep. Barely naked!!


Baturetno – Jakarta November 08, 2005