Friday, April 07, 2006

Episode Kebangkrutan

:N
Badai telah terlalu lama berkuasa, hingga pilar terakhirpun luruh kebumi mencium bekas fondasi labil tumpuan bangaunan untuk teduhan. Semua telah terpertaruhkan sampai kepada titik terakhir kata kata sekalipun. Kita bangkrut kehilangan wujud, amarahmu menebas separuh nafas yang selama ini setia menyangga keberadaannya, menciptanya menjadi kecacatan milik keabadian riwayat.

Kandas tak berbekas, bahkan sekedar menghitung kekalahan, apalagi kesalahan. Lenyap dilarung dalam kepasrahan yang dipaksakan. Kesedihan datang menghiasi perih kekecewaan, tak ada tangis meratapinya. Bahkan air matapun kehilangan bahan, setelah sekian lama menjadi catatan pengaduan.

Kekacauan telah sempurna dan hajat iblis telah terlaksana. Langkah akan menjauh mengikuti rencana yang sekian lama menjadi rahasia. Tinggal harapan diserahkan kepada udara, kepada angin yang mengembara diangkasa. Episode kebangkrutan ini begitu berat dijejalkan kepada kemurnian manusia bahkan jika dinamakan pembelajaran, atau sekedar kenyataan.

Setidaknya hal lain diraup sebagai hikmah, bahwa memang beginilah sejarah harus tercatat setelah sekian lama keyakinan dibangun bahwa masa depan hanya konskwensi keputusan dari masa lalu.

Ah, kini hanya tersisa kenangan perih atas iblis yang berpesta pora dikepala, hingga tak ada lagi yang tersisa. Bangkrut apapun yang pernah menjadi ada dari ketiadaan.


Gempol, 060407