Thursday, May 04, 2006

Rindu

: Dragon soulmate
Siang ini ketika mendung lagi lagi mengurung Jakarta, aku terbang tanpa bungkusan material ke kotamu. Isi dada dan isi kepalaku menghambur mengikuti panggilan masa lalu yang menggema dari langit dan gedung gedung kotaku.

Pesanmu mengajakku menelusuri jejak masa lalu yang baru saja kemarin kita tapaki bersama dengan bahasa angin yang cuma kita berdua mengerti maknanya. Dunia tak bertuan yang kita ciptakan hanya dengan kebetulan, hanya mengandalkan proses alam.

Maka anyir laut yang melingkupi kotamu kuhirup lagi dalam kehidupan dunia terpendamku dengan penuh cita rasa. Engkau masih disana tersenyum menungguku, ketika gerimis usai mengaburkan sore. Sisa perjalanan kita membatu bagaikan menjadi prasasti dan menara, sebagian lagi berdiri kokoh sebagai monumen.

Kutemukan lagi bening di lekuk bola matamu, memancarkan sejuta cerita yang pernah kau titipkan lewat suara angin dan gemuruh hujan. Dan senyum yang tersunting dibibirmu menterjemahkan optimisme sang matahari di siang hari juga menjelma bulan ketika malam menyuguhkan gelap. Pipimu memerah ketika mataku membenturnya, dan aku terbius oleh harum rambutmu yang menghambur ke system pernafasanku seketika.

Menyusuri jalan jalan dikotamu dengan jemari lekat dalam genggaman bathinku, kebahagiaan membuncah dan meniadakan tanah sebagai alas pijakan. Dengan sayap hatiku yang membiru engkau ajarkan aku kembali mengeja mendung, bercakap dengan embun dan menterjemahkan setiap bisikan bayu yang lembut membelai wajah kita.

Kukenangkan engkau sebagai malaikat yang datang dari balik kabut di kegelapan, muncul menjulang membalurkan ramuan bagi luka disekujur badan. Pada mataku yang lebam kau ajarkan pandangan baru tentang kejatuhan, dan pada hatiku yang meradang kau selimuti dengan kehangatan. Aku pikir itulah surga setelah kematian, seperti pernah kutemukan dalam dongeng dongeng pencegah sesat.

Kau dengarkankah suara gemuruh guntur diangkasa yang mewakili pemberontakan bathin atas hasrat hati yang terlalu lama diperam ini?
Aku rindukan hadirmu di beku hari hariku...
cubicle, 060504