Wednesday, January 13, 2010

Dunia Maya

Dunia maya adalah padang kehidupan dengan orang oroang virtual, saling berteman tanpa harus merasakan menjadi teman yang sejatinya. Teman yang sebagai malaikat tidak bersayap itu. Dunia maya juga adalah kehidupan tak nyata yang didasarkan atas angkasa tak bertuan, tak berpagar dan tak berambu. Disana manusia saling tampilkan nafsu. Jalinan sosial yang terbentuk dari interaksi nafsu berupa lorong lorong labirin penuh kejutan menyakitkan. Sebagian pengecut di dunia nyata bersembunyi rapi jali di dunia maya, mempertontonkan kepengecutannya yang sejati di dunia yang bahkan tidak nyata.

Sebagai wahana angkasa, orang yang maju akal pikirannya tidaklah bisa menolak daya tariknya. Sebuah lapangan besar berisi permainan hayal rupa rupa dan sangat rahasia. Seperti pasar tradisional dimana setiap sesama boleh memilih dan dipilih untuk dimanterakan supaya menjadi nyata, seorang yang menyentuh dan teraba. Kita tidak bisa memagarinya supaya kita tidak ada didalam pengaruh kesaktiannya ketika kita ada di bagian luarnya, akan tetapi kita juga tidak bisa melindungi diri dari niat itikad untuk masuk dan berselancar didalamnya ketika kita sendiri sudah menjadi bagian darinya.

Jejaring sosial, ludah laba laba yang menjerat peradaban dengan kebiasaan baru dan seolah olah dunia baru; mempertemukan, menyatukan dan juga mampu menceraikan bahkan menghancurkan hidup nyata. Sebuah kehidupan nyata yang dipunggah ke atas panggung khayali manusia dirangkai dengan tali hati. Kehidupan ’seolah olah’, kisah kisah cinta atas kuasa bohong hingga segala pencitraan nafsu binatang niscaya ada disana, tidak diakui oleh pemiliknya sendiri; si empunya diri. Acap kali gesesekan antara dunia maya dan dunia nyata menimbulkan gempa yang menggemparkan. Bahkan mematikan matahari di dunia nyata!

Bentuk bentuk pengingkaran atas kebenaran serta kehilangan logika sederhana tentang tatanan hidup di dunia nyata merupakan akibat dari pengaruh buruk yang ditimbulkan dunia maya. Sikap naif yang palsu, jiwa yang mendua, dunia yang mendua, hati yang mendua, lelaki yang mendua, perempuan yang mendua, tapi tidak dengan perih rasa akibat lukanya. Perih dan luka hanya milik individu yang tidak mendua. Perihnya terasa di dunia nyata, sebagai pantulan keras dari cermin dunia maya yang tak sanggup untuk ditentang untuk selalu memandang. Udara yang mengisi dunia maya bisa meracuni otak orang sedemikian rupa hingga lupa bahwa berbohongpun memerlukan logika. Membohongkan dunia nyata di dunia maya atau sebaliknya sesunggunya adalah perkara bodoh dan berbahaya. Akibatnya bisa membuat orang celaka. Benar benar celaka dalam arti harafiah di dunia nyata. Celaka tigabelas namanya!


Oleh karena teknologi memberi kita sayap untuk terbang sesuka hati kedalam dunia maya, ada saatnya mencabuti sayap, turun perlahan dan berpijak pada bumi, pada panas tanah merah sesudah dijerang matahari. Di atas bukit tak bertuan kaki dipijakkan, memandang mengeliling untuk menentukan tujuan sesuka hati. Tak apa jika sesekali kaki kita terantuk, toh sakitnya hanya sementara. Bukankah segala yang ada dalam hidup kita ini sementara?! Tetapi jika batin kita yang tertusuk, amboy..lukanya akan terasa perih abadi. Dunia maya hanya tinggal menjadi hantu yang patut untuk dibelakangi. Menemukan orang yang nyata dalam dunia nyata, apapun itu bentuk dan karakternya, adalah nyata dan sederhana. Memang demikianlah seharusnya kehidupan berjalan. Tenggang rasa maupun segala upaya bersosialisasi adalah yang senyatanya menentukan nilai dari seseorang. Didunia maya semua hanya kata kata di angkasa.

Kiranya aku rindu matahari ketika pagi dan langit senja di kala sore.

Kuta Bali - lewat tengah malam 100113