Thursday, December 14, 2006

Sampah bayang bayang

Sampai dimana kesadaran akan menuntun keyakinan bahwa diri bermakna atas apapun yang dibuat dan diniatkan? Sedangkan lembaran demi lembaran hari terlewati tak kurang jua dari klasifikasi sempurna.

Masa lalu tak pernah mati, dia hidup dan ada dibawah alam kesadaran sang diri. Entah menjadi laten atau menyimpan akar serabut kesementaraan hidup yang terkadang terpaparkan bagaikan cerita berulang tanpa titik kejenuhan. Selebihnya hanya sampah fikiran, sampah bayang bayang yang menebar bau dan mendatangkan terror kepada rasa.

Andai saja cemburu adalah hak, maka letaknya bukanlah di hati. Dan andai saja fikiran adalah batu tentu dia tidak mencerna dan menyimpulkan pengetahuan kedalam pemahaman nurani.

Keparat!

Keparat!

Keparat!



Nutricia, 061213