
Jantungnya koyak tercabik masa, darahnya tercemar iblis yang rajin berak di kepala tiap detik, tiap menit, tiap jam dan setiap harinya. Di udara, di angkasa raya dia menggambar sisa sisa angan yang menyesatkan keyakinan. Ia mati dengan nyawa yang masih melekat di badang wadagnya. Sesal, amarah, dendam serta asa membayang bagai gumpalan udara yang berterbangan dipermainkan rusuh. Ia terperangkap di lubang pekat berisi lumpur api yang meleburkan sedih dan gembiranya.
Lihatlah kini, bahkan ia tak lagi melawan ribuan ibilis yang mencincang setiap tunas fikiran bayinya, dari fajar ke senja dan dari senja ke tepi fajar lagi. Kepada ajaran nilai yang kehilangan makna ia paksakan batin untuk meyakini bahwa usia akan mengangkuti sang jahanam ke liang kubur yang digalinya sendiri beberapa waktu silam. Menyembur ludah dari otak yang mendidih marah ketika sunyi hanya mengajarkan kata demi kata makian terbaik yang tak pernah terperdengarkan sepanjang abad. Ajari lelaki itu wahai Tuhan yang bersemayam di setiap kalbu manusia waras maupun gila. Tentang satu kata makian yang bisa mewakili ratusan tahun gundah agar ia sanggup menterjemahkan makna kenapa malam malam melulu berisi siksa.
Bahkan sampai tulang meremuk dan jantungya membusukpun telah ditinggalkan sang rasa. Tertabur oleh kelana bathin yang tersesat kian kemari dari sisi tembok ke tebing jurang ketidak mengertiannya. Lelaki itu hanya ingin sekali saja, malam datangkan damai, suguhkan tidur tanpa mimpi agar esok bisa busungkan dada bangga pada embun pagi hari dan juga pada hangat sinar matahari dan berseru gagah “ Aku laki laki…!”
Lelaki yang menunggu mati, terjajar letih di permainkan nasib. Ia abdikan perihnya bagi hidup yang bukan lagi menjadi miliknya…apapun rasanya, seperti dzat hidup lainya, ia hanya menunggu mati datang membungkus riwayatnya. Nanti, biar sejarah menceritakan bagaiman dia menjalani hidupnya…
Persembahan kepada iblis yang menjebol tempurung kepala, Gempol 060929
3 comments:
duh...ngeri gw bacanya :-S
Wah...sedih lagi...sedih lagi. Arrgghhh..sedih teruuusss. :(
Lelaki yang telah melakukan segala daya upaya menerobos ruang waktu bahkan yang bernama ketidakmungkinan bukan cuma menunggu mati..Biar saja aku yang berharap agar datang sang terang untuk hidupnya nanti..Semoga...
Post a Comment