Hei kamu yang
berada didalam badan anak ini, yang menggerakkan seluruh aktifitas berpikir
anak ini. Kekejamanmu sudah semakin tidak terkendali. Aku pemilik badan anak
ini, meminta kepadamu wahai kekuatan dahsyat yang tidak terlihat. Pintaku,
sisakan sedikit saja rasa kasihanmu kepada jiwa dan raga bocah lemah ini. Dia
sudah melewati batas batas normal tekanan dan aniaya darimu yang berlangsung
sangat lama. Belum puaskah kamu menganiaya anak ini dan keluarganya?
Ah aku hampir
lupa. Kamu pengisi pikiran dan penggerak otot syaraf bocah ini adalah iblis.
Tugasmu di bumi memang hanya untuk menggagalkan dan menghancurkan segala bentuk
kebaikan. Aku tahu kamu tidak akan pernah behenti menganiaya hingga anak ini
benar benar mati membawa penderitaan lahir batin hingga ke alam baka. Itu sudah
menjadi tugasmu dan kamu sudah melakukanya dengan sangat baik. Kamu meremukkan
setiap sendi kehidupanya dengan sangat baik bahkan mendekati sempurna.
Tapi jangan lupa
bocah ini masih bernyawa. Hati nuraninya masih akan terus bertahan dari semua
hinaan dan aniaya darimu. Anak ini diberkahi Tuhan untuk lebih kuat dari rata
rata kemampuan manusia biasa. Hatinya yang rapuh terbuat dari emas dan
sesungguhnya ia adalah manusia yang baik. Kebaikan hati yang mengalir dalam
jalinan ruhnya yang kamu bakari setiap hari itu akan menjadi kekuatan yang akan
memusnahkan pengaruhmu bagi kehidupanya. Saat ini baginnya, peran terbaik yang
semestinya dilakukan adalah menerima dan menjalani semua. Menjalaninya dengan
caranya sendiri yang bak cerita sandiwara.
Kebaikan hati
anak ini tidak akan perlu dijadikan senjatanya untuk menumpasmu. Anak ini hanya
perlu menemukan titik netral dalam pikiran dan perenungan perenungannya agar
bisa ditemukan kebijaksanaan sikap berpikir yang selama ini kamu keruhkan. Seharusnya
tidak terlalu sulit bagi anak ini untuk menemukan kebenaran dan kekuatan
dirinya sendiri. Bocah ini akan menemukan kembali hidup bahagia yang kamu cabik
cabik berulang ulang. Penyiksaan yang kamu lakukan sudah melebihi cukup. Anak
ini sejauh ini sudah menjalani dan menerima khianatmu hingga habis habisan.
Hei bocah
kampung yang sedang merana. Inilah aku malaikat malaikat penjagamu yang
ditugaskan Tuhan untuk datang menghampirimu yang sedang mengalami banyak
kesulitan. Aku menemukan pandanganmu keruh dan pikiranmu muram. Kamu linglung
kebingungan dipermainkan pikiran yang berisi pertanyaan dan jawaban. Semua
pertanyaan dan jawaban yang sulit untuk tidak dikonfirmasi kebenarannya. Semua
menjadi prasangka buruk yang berubah menjadi sabit yang mencabik perasaanmu
sendiri setiap saat pikiran membersit. Aku lihat kamu kewalahan menghadapi
ujian ini sendirian. Orang orang hanya bisa menyaksikan kamu kelabakan dan
tampak sekarat dari kejauhan. Tidak ada yang bisa benar benar ikut merasakan.
Sama halnya kamu tidak bisa merasakan penderitaan dan kegembiraan orang lain.
Kamu memang harus sendirian dan hanya bisa sendirian menghadapinya. Keluarlah
sebentar dari kancah peperanganmu. Lihat kesana diantara denting pedang yang
beradu dan mengepulnya debu; tanah surgamu yang remuk redam oleh perang fiksi
Ya perang
fiksi!! Tegas dan jujurlah pada dirimu sendiri, pada hati nuranimu sendiri.
Kamu yang membiarkan demons merengsek
masuk alam pikiranmu dan cara pandangmulah yang justru mengundang demons untuk datang lalu beranak pinak
dalm pikiranmu sekarang. Kamu yang memeliharanya. Semua tang terjadi di alam pikiran
dan perasaanmu menjadi liar tanpa kendali. Kebingungan yang membuatmu pailit
itu adalah hasil dari semua sikapmu yang tidak tegas dan tidak jujur pula.
Tidak ada satupun orang yang patut kamu persalahkan. Tidak ada satupun kejadian
yang patut kamu sesalkan. Sambutlah dan berpeganglah pada kasih dan cinta dari
orang orang yang tulus menghargaimu sebagai energi penguat melangkah kedepan.
Semua sudah terjadi dan tidak bisa diulang lagi, bahkan tidak bisa diperbaiki.
Terima dan jalani sebab Tuhan sudah menentukan demikian. Itu teguran dariNya
supaya dirimu bermakna bagi kehidupan. Berhentikan hujaman pisau berkarat yang menoreh
kulitmu sendiri. Semua tidak ada gunanya. Merataplah hanya kepada Tuhan karena
Dia rindu sifat rendah hati dan ketidak percayaan dirimu. Dua sifat dasar
itulah yang membuatmu menjadi istimewa sebagai manusia. Terimalah perubahan
yang terjadi dengan bijaksana kali ini. Kembalikan semua kepada titik dasar
pemikiran tentang hal hal ideal dalam pengertianmu. Kamu memang dikhianati,
disakiti dan dibuat hidupmu menderita. Tetapi kamu lebih kuat dari itu semua.
Hapuslah darah
dari sekujur badanmu dengan hangatnya keinginan untuk menjadi baik dan nrimo . rawatlah luka lukamu dan
serahkan hanya kepada sang waktu. Bekas bekas goresan di setiap sisi emosimu
biarlah menjadi catatan tentang kebaikan yang pernah tersia siakan, sebuah
cerita biasa buatan manusia di dunia. Letakkan diri sedikit dibawah orang lain,
niscaya kamu akan patuh kepada hatinurani karena ego yang rendah hati.
Menempatkan ego lebih rendah dari kata hati terkadang membahagiakan diri
sendiri. Berbuat baik itu membahagiakan diri sendiri. Orang bisa dengan mudah mengabaikan
hati nurani karena menganggap hubungan yang tidak lagi bermakna. Tidak ada
nilai manfaatnya. Menjulangkan ego setinggi tingginya; sombong. Setiap orang
memang berhak untuk menurutkan egonya. Tetapi jangan lupa ada etika yang selalu
dipegang teguh oleh hatinurani dan sudah diingatkan kepada akal pikiranmu sebelumnya.
Ego yang
menjulang berupa kesombongan diri karena menganggap hidup kita sesuka kita. Makanya
sering kali orang yang merasa dikecewakan akan bilang manusia nggak punya hati.
Sekarang dan sampai kapanpun, diri adalah pemegang hak paling tinggi atas hidup
sendiri. Semua orang juga demikian. Kalau mau ya bisa. Mendengarkan hatinurani
itu soal mau atau tidak, bukan soal bisa atau tidak. Kalau kita mau mendengar
hati nurani sebelum memutuskan sesuatu, seharusnya tidak akan berulang ulang
melakukan kesalahan yang sama. Kamu tidak perlu lagi berkutat mencari jawaban
mengapa orang bisa sebegitu tega memperlakukan sesamanya. Terlabih lagi, tidak
akan kamu temukan jawabannya untuk
pertanyaan alasan orang bisa begitu tega menganiaya orang lain yang
menyayanginya. Itu hanya soal persepsi! Abaikan perburuan beratmu untuk mencari
jawaban dari pertanyaan yang tidak bermanfaat itu.
Jika kamu
melakukan kebaikan kebaikan kecil setiap hari tanpa berharap balasan dari
kebaikanmu itu, kamu tidak akan mendapatkan apa apa. Juga tidak menjadi lebih
kaya atau terkenal. Yang kamu akan terima hanyalah balasan emosional oleh sebab
kita menyaksikan kebahagiaan yang berlangsung dalam kehidupan. Juga pemahaman
yang lebih dalam lagi tentang apa gunanya hidup. Merasakan cinta dan memberikan
apa yang tidak dapat dibeli oleh uang. Dunia menjadi begitu indah dan menarik.
Maka tidak ada lagi hal lain yang akan kita inginkan di dunia ini ketika
keinginan terbesar dan terbaiknya hanyalah berbuat baik, menebar kebaikan
kepada kehidupan.
Hei pemilik
badan wadag yang sudah terbelenggu tali pocong tak terlihat, dengarkanlah
pamongmu bicara dan hanya padamu bicara. Aku tahu saat ini engkau merasa mati
dalam menjalani hidup, tetapi yakinlah kembali bahwa hidupmu adalah anugerah
terabaik yang diberikan Tuhan kepadamu untuk menebar kebaikan. Rawatlah
kehidupan sebaik baiknya seperti sudah kamu lakukan sejauh ini. Berhentilah
mengikuti arus merusak dirimu sendiri dan bertahanlan tetap bernafas sampaiTuhan akan mengirimkan hidayah kedalam hatimu yang gelisah. Kumpulkanlah semua
keburukan dan aibmu sendiri sebagai kaca cermin kejadian, lalu jadikanlah itu
sebagai energi untuk mengimbangi langkahmu yang terbelenggu.
Serahkan kembali
kepada Sang Pemilik Hidup, hei anak ingusan. Serahkan semua kepadanya sebab
kamu hanya serpihan debu bagiNya di alam semesta ini.
Surabaya –
Jakarta 190902
1 comment:
Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
Post a Comment