Friday, June 20, 2003

Catatan Ulang Tahun Untuk Istri

Jam 00.19, Jum’at 20 Juni 2003 sekarang. Aku dikamar staff house Balairajaku, bersama kehidupan didalam otakku yang berputar putar seperti butiran debu terbawa badai.
Seharusnyakah ini menjadi sesuatu yang menyedihkan ? Karena aku tidak berada disampingmu untuk sekedar membisikkan kata selamat ulang tahun.
Ah aku harap tidak demikian, sebab aku yakin didalam benakmu pasti kamu selalu simpan bahwa aku teramat mencintai dan menyayangimu untuk sekedar lupa hari ulang tahunmu. Hanya mungkin kekasihku, gelembung dunia yang menceraikan jasad kita yang menghalangi kata yang seharusnya kamu dengar lembut halus ditelingamu. Ah, paling tidak telinga hatimu pasti mendengar ucapan itu lewat angin kemarau yang kutiup pulang baru saja.

Barangkali tak ada sesuatupun yang pantas untuk kujadikan bingkisan ulang tahunmu kali ini seperti halnya tahun tahun sebelumnya. Kecuali kabar bahwa aku tak pernah kesepian disini sebab didalam jiwaku kamu dan Tika menghidupkan dan meramaikanya selalu dengan cinta yang selalu terasa lebih dari cinta manapun di dunia.

Selamat ulang tahun kekasih jiwaku,
embun yang luruh diatap rumah kita
mewakili hangat rindu yang kupendam seakan berabad abad lamanya
menawarkan sejuk ke hati mencinta
kenangan manis membalut fikiran
mengantarkan tatapan ke tempatmu berada
diruang istimewa sebelah hatiku…
bayangan manismu setia lumatkan sunyi membuncah
damai mengingat tawamu yang kusimpan diangan angan
kukirim rindu lewat angin subuh hari
kualamatkan ke palung kalbumu ketika engkau terlelap tenteram
sejuta bidadari dari angkasa menyanyi khidmat,
seperti puja puja seribu malaikat dari syurga
yang setia menjadi penjaga tidur malammu


selamat ulang tahun teman hidupku,
selamat ulang tahun cinta hidupku…


Staffhouse Balairaja – Duri, Jumat 20 Juni 2003