: sebuah catatan ulang tahun
Rembulan remang gamang mengambang di awang awang
dekat dengan
wuwungan.
Cahayanya pucat laksana dinding kapur usai dicat,
meratap
berharap malam lekaslah lewat.
Satu persatu pertikaian dalam pikiran meninggalkan goresan
luka pada ingatan.
Menjadi memori laksana kaligrafi
abadi dalam hati.
Letih dan sakit,
hidup menjadi terasa lebih sulit dan sempit.
Kamu yang menghiburku dengan caramu
yang belum tentu
seorangpun mampu.
Menyematkan harap pada langkah berat
dan pandangan gelap oleh
laku khianat.
Engkau rela menebus mahal atas keslahan fatal
dengan tidak
lagi berharap pada akal.
Panglimanya adalah hati yang memegang teguh panji
atas masa
depan tanpa janji.
Toh kita sudah cukup lama Bersama hidup bahagia
yang sebenarnya hanya terasa oleh jiwa kita.
Perasaan terbaik sepanjang riwayat usia kita menjadi epic
paling apik
meski sangat pelik dan tidak tersedia di lain kronik.
Cinta yang menghela kita menuju tua
dengan menerima fakta
dikala langkah kaki terjebak di segitiga.
Telah kuterima perih
Sudah kau jalani sedih
Sebagai simbol mahar pengasih
Kost 191007