Monday, September 07, 2009

Kontemplasi XXXIX

: terimakasih kepada mbak Ratih dan Neva yang menyemangati untuk menulis di blog lagi...

Kesunyian melahirkan cermin, dimana bayangan dan kenyataan menyetubuh tak terpisahkan satu sama lain. Batin yang lengang akan mampu menelanjangi dan menjelajahi setiap ukuran jarak, rahasia pribadi yang tersembunyi rapi dalam ingatan. Rahasia yang hanya berisi dua hal, kebohongan dan kebenaran yang ditemukan setelah melewati proses kejadian yang terkadang hampir mematikan keyakinan diri. Atau juga rahasia yang berisi segala bentuk keindahan, yang menjadi seakan sempura karena sifat rahasiannya.
Dan setiap manusia secara absolut memiliki rahasianya sendiri sendiri, tidak ada hal apapun yang bisa menggugat kemutlakan itu. Sesuatu yang hanya satu orang yang mengetahuinya; sang pemilik cerita. Sedangkan, satu satunya hal yang tidak bisa terbagi dengan kata kata atau peragaan adalah; pengalaman empiris. Segala peristiwa kejadian kehidupan yang melibatkan perasaan secara mendalam. Hanya itu rahasia yang tidak bisa terceritakan, sebab kosa kata yang ada tidak cukup pantas untuk menggubahnya dalam tulisan. Perasaan kita adalah istana rahasia yang absolut.


Memelihara dan mengelola rahasia agar tetap rapi bahkan indah bukan perkara mudah, sebab yang namanya rahasia, tentunya sangat berbahaya apabila oleh sebab kecerobohan ataupun kekurang penguasaan maksud, menjadi bukan rahasia lagi. Kita bisa kemudian menemukan alasan hakiki untuk menjadikan pengalaman masa lalu sebagai rahasia pribadi. Rahasia rahasia itulah yang akhirnya menjadi butir butir kristal, intisari perjalanan yang berisi catatan catatan kegagalan dan keberhasilan. Sebuah ajaran empiris yang kemudian membentuk sebuah individu. Kegagalan memberikan kita pelajaran, sedangkan keberhasilan menghasilkan motivasi.

Betapa agungnya hidup, yang setiap detik baru selalu menyajikan hal hal baru. Betapa maha pemurahnya Tuhan pemilik kehidupan ini kepada setiap individu di muka bumi. Dan pada setiap usia yang bertambah, maka bertambah pulalah kebijakan kebijakan nurani. Pengalaman mengajarkan segala hal bagi setiap individu. Penyesalan –yang dirahasiakan- sebenarnya adalah rambu pengingat supaya kita tidak melakukan hal yang menyebabkan kegagalan terulang kembali dalam bentuk yang mungkin berbeda sekalipun. Badan raga yang dirambati usiapun semakin berkurang efektifitasnya, aus digerus umur, melemah, sebagian patah bahkan musnah. Ketika badan tak lagi gagah, ketika kerja otak perlahan menumpul, ketika sebagian organ tubuh minta perhaian lebih, maka biarlah itu menjadi pertanda bahwa masa muda sudah berlalu menjauh. Memandang masa muda yang ditinggalkan seperti halnya memandangi sebuah bangunan yang disetiap sudut dindingnya penuh relief, hampir seluruhnya rahasia. Kenangan masa muda, pengembaraan dan hal hal tidak mudah yang dialami di waktu lampau menjadi batu monumen kebanggaan yang mengandung magnet untuk selalu dikenangkan. Maka segala yang pernah terjadi didalam perasaan di masalalu, semuanya tetap hidup di alam batin dan menjadi bagian sifat karakter setiap pribadi .


Dalam pendapat, pengetahuan merupakan simbol kekayaan pengalaman, lambang keunggulan dalam hal lomba beradaptasi dengan peradaban zaman. Nilai nilai tanggung jawab berubah, lebih berbobot dengan berbagai kondisi yang menurun fungsinya. Kekuatan masa muda dan energi yang dihasilkan tidak akan dapat mampu untuk dipertahankan. Jadi memang hidup harus berubah, berubah mengikuti pola zaman dan mengikuti pola usia. Dari pengalaman, maka akan didapati bahwa kemuliaan akal budi, kebijaksanaan hati dihasilkan oleh pengalaman pengalaman buruk masa lalu. Dan pada masa ini, nurani semakin menguatkan keyakinan bahwa nilai seseorang diukur dari kesanggupan dan kesetiaanya memikul tanggung jawab yang menyertainya sebagai mahluk sosial. Orang baik akan bijaksana dalam menjaga dan memelihara tanggung jawab terhadap apapun yang menjadi predikat dalam masa produktifnya. Sebab pada masa ini pandangan tentang kebaikan dan keburukan menjadi lebih kentara, menjadi antara hitam dan putih saja.


Segala yang hidup akan menghasilkan kehidupan, maka memang sudah menjadi kehendak alam juga jika kemudian muncul kehidupan baru sebagai cabang dari pokok pohon kehidupan kita. Manusia baru datang dan menjadi bagian dari hidup kita, manusia baru yang akan mencandikan masa silam dan mempengaruhi bentuk masadepan kita. Individu individu baru juga datang dan pergi, meninggalkan jejak rahasia dalam sejarah hati, mencoretkan catatan catatan tentang cinta dan tragedi.


Terimakasihku tak putus padamu Tuhan, atas hidup yang semakin mengagumkan untuk dijalani...


Bambuapus 090907