…from the third floor, watching the busy street with you in mind.
Wondering how could I let this feeling go?
Whom will I tell if the rain pours down?
Whom will I send the picture of red sky?
What do we tell the hearts then?...
Sebait kata kata cantik itu meruntuhkan bangunan dinding keyakinan yang baru saja berdiri setelah berabad abad merana, menunggu proses kering agar kuat seperti karang.
Sebait kata itu merebut simpul hati yang sudah terkendali dalam kekang. Kembali angan mempertanyakan jawaban jawabanya, menggagapi masa masa depan yang tanpa bayangan.
(sebuah percakapan dengan sebelah hati pada 09 Januari 2006)
(sebuah percakapan dengan sebelah hati pada 09 Januari 2006)
3 comments:
Hmm...Intan...secuil sejarah indah, pernah mengukir dinding bathin bersama aliran darah...begitu indah....
Jadi kangen banget buat baca kata2 indah yang dulu pernah mengisi penuh hari hariku...darimu.
Hmm...thanks a lot Tan...life is too precious to be ignored...(begitu kata seseorang yang rajin menyemangati)
Post a Comment