Saturday, September 14, 2019

Jelmaan Luka


 #32

Kamu menjelma menjadi luka. Yang menempel ibarat gurita didalam jiwa. Hadirmu kini hanya membawa malepetaka, setelah sekian tahun kujaga selayaknya mustika. Kamu telah berani menghianati hubungan ini seolah didalam jiwamu tidak bersemayam hati. Sesuka kemauanmu yang tanpa batas itu saja hidupmu kau lepas. Dan itu membekaskan luka demi luka yang beranak pinak didalam kepalaku. Ya, kamu mustika jiwaku telah menjelma menjadi luka membiru.

Sekarang sungguh keyakinanku atas sikapmu menjadi goyah. Perih mata memandang langkah, dan gelap hati membawa diri. Ya, kamu menjelma bangsat yang tak henti menghisap. Ceritamu yang penuh dusta telah melahirkan luka luka baru diatas luka lama, yang harus aku  jalani dan terima. Gayamu seolah engkau tidak berdosa, tertawa sambil melihatku meregang menahan perih. Tawamu tak membantu sembuhku, hanya menambah marah yang membuncah seolah kawah.

Kamu sudah menjelma luka, yang menempel tepat dibelahan jiwa. Setelaga ciu dan seladang rumput surga tak akan mampu menebus perih yang kamu bawa. Kamu adalah bagian hidupku yang tak terlihat namun terasa, yang kemudian dengan semena mena menimpakan seluruh kesaksian akibat dari apa yang kau buat.

Kamu menjadi koreng bernanah, perih dan mengganggu yang selalu saja ingin kuhindari untuk memikirkan setiap tingkah laku durjanamu. Ribuan pedang menghalang langkahku, terepenjara dalam perang fiksi yang melumpuhkan logika. Mengerang dan menjerit tak membantu mengurangi pedih, menendang dan menghantam tak juga mengurangi serbuan musuh yang seolah tanpa henti berbuat keji. Sakit yang terlalu lama telah melupakan bahwa sakit itu ada. Goresan demi goresan kebohongan kamu buat layaknya mahakarya yang akan mengantarkanku ke gerbang neraka.

Kamu menjelma luka, selayak daging tumbuh yang telah menjadi bagian dari rasa sakit dan bahagia. Kamu tenggelamkan aku dalam danau danau kesedihan yang tak berkesudahan. Dan aku diam menjalani dan menerimanya. Jeritanku sudah habis kehilangan intonasi. Membagi denganmu, aku telah kehabisan suku kata untuk mengungkapkannya. Aku hanya berharap kamu akan melihatnya  sebagai sesuatu yang layak untuk dihargai saja. selebihnya biar aku yang akan meneruskan perang fiksiku melawan luka buatanmu, dan jutaan kuman demons hasil ciptaanmu.

Ini aku yang kamu lukai. Sungguh tidak pernah kukira akan seberat ini memperjuangkanmu. Jika kamu pernah mendengar sumpah tentang perjuangan, maka lihatlah sendiri seperti apa perjuangan yang semestinya. Aku telah habis habisan membelanjakan perasaanku, dan tetap bersumber kasih sayangku padamu. Meskipun kamu adalah lukaku. Kamu pasti setuju bahwa aku bisa saja membuatmu hancur luluh lantak tak bersisa bagi hidupku. Tetapi itu bukan sifatku, dan bukan semangatku sejak pertama kali kita bertemu.

Kamu menjelma luka, yang menunggu waktu untuk membentuk gambar gambar baru di masa laluku.



Kost 190914

1 comment:

michelle said...

Numpang promo ya Admin^^
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~