Friday, July 24, 2020

Teori Gila




Gila adalah sebuah keadaan ketika kewarasan terkurung oleh dinding tebalnya pikiran negative. Perasaan negative itu bisa timbul dari peristiwa peristiwa masa lalu yang tidak bisa diulangi lagi, tetapi sudah terlanjur terjadi diluar perkiraan sebelumnya. Efek yang ditimbulkan oleh sebuah peristiwa traumatis yang menghantam dinding dinding jiwa. Rasa kecewa yang berlebihan mendatangkan badai gelap yang dahsyat, bergelombang datangnya menghantam pikiran antara sedih, marah, menyesalkan, dan teraniaya. Hari hari penuh semangat, optimism dan rasa bersyukur seolah tenggelam didalam lautan pikiran muram dan pesimistis dengan durasi yang sangat panjang.

Kambing hitam pertama yang paling bertanggung jawab atas terjadinya hari hari buruk itu adalah manusia lain yang berpredikat penghianat. Mereka kaum penipu, suka ingkar janji dan berlagak bodoh ketika dikonfirmasi. Mereka bertindak anarkis dengan mengatasnamakan hak, berbuat curang tanpa mempertimbangkan kerugian perasaan bagi orang lain yang jadi korban. Perih dan sakit hati karena sadar telah menjadi korban penipuan ataupun janji janji yang dingkari dan diakui secara lugas. Ibarat kata orang sakit yang percaya pada obat penyembuh yang ternyata adalah racun. Seseorang telah dengan sadar berbuat tidak benar dari kesepakatan batin, atau niat awal yang menjadi tonggak perjalanan mengikuti hati. Sesuatu yang sangat rahasia sifatnya. Ingkar janji hanya salah satu strategi yang digunakan dalam menjalankan aksi penghianatan, tetapi senjata yang paling mematikan bagi penghianat adalah rasa percaya dari korbannya. Si korban percaya benar bahwa si penghianat adalah orang yang tepat untuk menitipkan hati agar tidak tersakiti, tetapi kemudian oleh si penghianat si hati di cacah sehingga robek compang camping. Amanah yang dititipkan disalahgunakan justru untuk menyakiti dengan perbuatan yang sama oleh orang lain sebelumnya. Mereka tahu persis dimana letak luka lama yang belum mengering untuk membuat luka baru diatasnya. Empuk dan gampang untuk masuknya embrio iblis ke alam pikiran.

Siksaan batin yang seolah tidak ada henti hentinya menyebabkan kelelahan yang membosankan. Seluruh pikiran isinya hanya hal hal negative yang selalu mendatangkan dampak buruk bagi nuansa perasaan. Menahan rasa sakit terlalu lama juga sangat melelahkan dengan kondisi tidak ada opsi menyerah. Tidak bisa menyerah karena inti dari semua kejadian masa silam terjalani dari hari ke hari dengan terpaksa. Ketidak nyamanan dan perubahan perubahan pola emosi menjadikan hilangnya karakter positif yang selama ini dimiliki. Muram tanpa semangat tetapi harus dijalani karena itulah hidup. Maka pilihan menyerah satu satunya  adalah bunuh diri. Matahari dalam batin seolah padam. Dunia menjadi lengang pucat pasi, selayak memandang kursi goyang yang tidak bergoyang atau menatap pada pendulum jam tua yang tidak bergerak dan kipas angin listrik yang tidak berputar. Beku, seolah tidak ada detak kehidupan yang mencerahkan. Kebanggaan pada diri dan pencapaian lainya telah runtuh oleh badai, berganti kecewa dan penyesalan yang datang bertubi tubi. Negative, identik dengan kondisi raganya saja yang masih hidup, tanpa nyala semangat jiwa. Zombie.

Jiwa yang sakit orang menyebutnya gila, tidak waras dan keluar dari jalur logika. Dan orang yang mengidap sakit jiwa gila banyak dikucilkan, diabaikan dan tidak dianggap sebagai manusia. Mereka dibiarkan hidup di dunia khayali mereka sendiri yang muram dan tidak ada cahaya, menjadi raga raga terlantar yang seolah sendirian menghadapi rasa sakit di jiwanya. Padahal seandainya ada seorang teman dengan ketulusan hati yang datang akan merubah warna hari dengan seketika, menjadikan hidup berjalan selayaknya normal biasa. Dan bedebah yang menyebabkan orang sampai sesakit itu hidup berjaya tanpa rasa bersalah entah dimana. Soal kesehatan jiwa orang lain bukan dianggap sebagai tanggung jawabnya lagi. Idealnya, si pemberi sakitlah orang yang paling bertanggung jawab untuk menyebuhkannya. Datang sebagai seorang teman dengan penuh ketulusan dan menyaksikan korbanya menjalani hari harinya yang menyiksa. Bagi si korban, rasa sakit yang ditanggungkanpun sudah dicoba diobatkan dengan berbagai cara. Memelihara pikiran tetap positif bukan hal yang gampang ketika trauma masa lalu seolah menjadi tema hidup sehari hari sekarang. Sedih dan murung yang berlebih dapat menyebabkan sesorang kehilangan raga, lupa bahwa badan juga perlu dirawat secara sehat dengan makan dan tidur. Ganggong namanya, dan itu adalah tahap paling awal menuju sakit gila. Sebuah titik kulminasi dari kekecewaan yang menghancurkan pikiran dimana lama lama si sakit merasa tidak punya tanggung jawab apa apa lagi terhadap apapun di dunia ini.

Kasihan mereka, orang orang yang sakit jiwa atau gila. Menghadapi perang bisunya  yang maha dahsyat sendirian hingga terjajar kalah oleh kenyataan. Ditinggalkan peradaban dan hidup dalam kesendirian yang hakiki. Batinnya bergemuruh badai dahsyat kekecewaan. Semoga sang pencipta mengampuni segala dosanya dan mengirim malaikatNya untuk menyembuhkan sakitnya. Aamiin.

CMB Guesthouse 200724





1 comment:

DARINETIZEN said...

Mantap kak blog nya...
Jangan lupa berkunjung ya.
Gambar Toko Bunga