#32
Kamu menjelma menjadi luka. Yang
menempel ibarat gurita didalam jiwa. Hadirmu kini hanya membawa malepetaka,
setelah sekian tahun kujaga selayaknya mustika. Kamu telah berani menghianati
hubungan ini seolah didalam jiwamu tidak bersemayam hati. Sesuka kemauanmu yang
tanpa batas itu saja hidupmu kau lepas. Dan itu membekaskan luka demi luka yang
beranak pinak didalam kepalaku. Ya, kamu mustika jiwaku telah menjelma menjadi
luka membiru.
Sekarang sungguh keyakinanku atas
sikapmu menjadi goyah. Perih mata memandang langkah, dan gelap hati membawa
diri. Ya, kamu menjelma bangsat yang tak henti menghisap. Ceritamu yang penuh
dusta telah melahirkan luka luka baru diatas luka lama, yang harus aku jalani dan terima. Gayamu seolah engkau tidak
berdosa, tertawa sambil melihatku meregang menahan perih. Tawamu tak membantu
sembuhku, hanya menambah marah yang membuncah seolah kawah.
Kamu sudah menjelma luka, yang
menempel tepat dibelahan jiwa. Setelaga ciu dan seladang rumput surga tak akan mampu
menebus perih yang kamu bawa. Kamu adalah bagian hidupku yang tak terlihat
namun terasa, yang kemudian dengan semena mena menimpakan seluruh kesaksian
akibat dari apa yang kau buat.
Kamu menjadi koreng bernanah,
perih dan mengganggu yang selalu saja ingin kuhindari untuk memikirkan setiap
tingkah laku durjanamu. Ribuan pedang menghalang langkahku, terepenjara dalam
perang fiksi yang melumpuhkan logika. Mengerang dan menjerit tak membantu
mengurangi pedih, menendang dan menghantam tak juga mengurangi serbuan musuh
yang seolah tanpa henti berbuat keji. Sakit yang terlalu lama telah melupakan
bahwa sakit itu ada. Goresan demi goresan kebohongan kamu buat layaknya
mahakarya yang akan mengantarkanku ke gerbang neraka.
Kamu menjelma luka, selayak
daging tumbuh yang telah menjadi bagian dari rasa sakit dan bahagia. Kamu tenggelamkan
aku dalam danau danau kesedihan yang tak berkesudahan. Dan aku diam menjalani
dan menerimanya. Jeritanku sudah habis kehilangan intonasi. Membagi denganmu,
aku telah kehabisan suku kata untuk mengungkapkannya. Aku hanya berharap kamu
akan melihatnya sebagai sesuatu yang
layak untuk dihargai saja. selebihnya biar aku yang akan meneruskan perang
fiksiku melawan luka buatanmu, dan jutaan kuman demons hasil ciptaanmu.
Ini aku yang kamu lukai. Sungguh tidak
pernah kukira akan seberat ini memperjuangkanmu. Jika kamu pernah mendengar
sumpah tentang perjuangan, maka lihatlah sendiri seperti apa perjuangan yang
semestinya. Aku telah habis habisan membelanjakan perasaanku, dan tetap
bersumber kasih sayangku padamu. Meskipun kamu adalah lukaku. Kamu pasti setuju
bahwa aku bisa saja membuatmu hancur luluh lantak tak bersisa bagi hidupku. Tetapi
itu bukan sifatku, dan bukan semangatku sejak pertama kali kita bertemu.
Kamu menjelma luka, yang menunggu
waktu untuk membentuk gambar gambar baru di masa laluku.
Kost 190914
1 comment:
Numpang promo ya Admin^^
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
Post a Comment