Wednesday, January 04, 2006

Untuk seseorang yang diam menunggu dibawah pohon.


Yen wedi ojo wani wani, yen wani ojo wedi wedi.
(Kalau takut jangan sok berani, kalau berani jangan takut takut)


Maka akhirnya kaupun tiba, diujung jalan yang menyajikan cabang kemungkinan. Engkau terdiam, menunggu pilihan dikirim langsung dari langit oleh malaikat kekasih Tuhan yang hanya punya kebaikan. Tangis bederai ketika hati dan logika bercerai, menuntut kebajikan dan mempertahankan keinginan. Tangis yang sendiri dimuka bumi, tersimpan sangat rahasia bagi dunia.

Bathinmu memberontak, berharap ini bukanlah kenyataan. Sedangkan logika dengan task forcenya samasekali bukan lawan yang seimbang. Inilah jalan kehidupan, isi kehidupan itu sendiri yang sering kita dengar bahkan dalam kelakar terkadang, sewaktu kita sedikit lupakan bahwa hidup begitu rapuhnya. Semua adalah matarantai yang terbentuk dari masalalu, konskwensi atas keputusan yang pernah diambil dulu. Bukankah hidup adalah menjalani keputusan yang dibuat??

Tak berguna membodohi diri, tak berguna menyesali apa yang terjadi. Ujung jalan yang menyajikan cabang adalah medan peperangan, dimana engkau akan berada hanya berdua dengan musuhmu; ketakutanmu terhadap kemungkinan. Kemungkinan akan tetap datang, bederet beribu pilihan yang nanti akan harus kau ambil satu untuk pilihan. Persiapkan mental untuk menerima scenario terburuk sekalipun, dan hilangkan apapun yang membuatmu merasa berhak untuk membela diri. Sekali ini, serahkan pada kehidupan, apapun yang akan diperlakukan, terimalah sebagai warna kehidupan yang sewajarnya. Terimalah dengan rela, sebagai konskwensi dari keputusan yang pernah diambil dulu.

Maka waktunya untuk melipat lengan baju, menimang bathin mengukur keberanian, sebab engaku butuh supply besar sekali keberanian untuk mengikuti jalan manapun yang nantinya harus menjadi kemungkinan yang menjelma kenyataan. Timbang bathinmu, yakinkan bahwa keberanianya total, setotal ketakutanya. Yen wani ojo wedi wedi! Yen wedi ojo wani wani! Hanya orang yang berani yang bisa menciptakan cerita hidup baginya sendiri.

Dan….jika hal buruk yang terjadi, tidak berarti dunia sudah selesai punya cerita, kiamat. Justru hidup dalam dimensi barulah yang terjadi sesudahnya. Dan engkau akan menemukan kepribadian baru ketika semua bisa kau lewati tanpa niat mengalahkan apapun, kecuali ego diri. Menjadi pribadi yang matang dan bijaksana, belajar dari setiap penggal pengalaman hidup yang pernah dijalani.

Ketika tiba masanya engkau harus menangis sendirian dimuka bumi, maka seorang teman adalah satu satunya yang kau butuhkan…

Kita selalu punya teman yang seperti itu, dia hidup di alam kehidupan kita sendiri….

Good luck, hearts!

Kost, 4 Decmber 2006 - 0117hrs

2 comments:

Anonymous said...

Wonderful and informative web site. I used information from that site its great. » » »

Anonymous said...

Best regards from NY! » » »